Negara dualisme sebuah catatan di akhir 2014

21:27:00 2 Comments


            Angka dua menjadi angka yang paling popular di Indonesia saat ini, dimulai dari pilpres dimana pemenang pilpres adalah capres dengan urutan nomor 2 jokowidodo-jusuf kalla
            Setelah pemilu berakhir DPR pun ikut terpecah menjadi 2 antara koalisi KIH sebagai koalisi pendukung pemerintahan dan KMP sebagai koalisi oposisisi. Masing-masing kubu seperti tidak ada yang saling mengalah dan ingin memenangkan kelompoknya tanpa mempedulikan nasib rakyat yang berada dibawah inilah primordialisme yang ditunjukan oleh para pejabat-pejabat kita.
            Tidak hanya di parlemen, dualisme juga merambat ke partai politik. Konflik internal partai PPP (kubu M Romahurmuziy dan  kubu Djan Faridz)  dan GOLKAR (antara kubu Abu Rizal Bakrie dengan kubu Agung Laksono). seharusnya kedua partai tersebut dapat mengajarkan demokrasi bagi kita semua karena kedua partai PPP dan GOLKAR yang notabene  partai paling tua, justru jauh dari nilai demokrasi.  
            Diakhir tahun terjadi lagi dualisme gubernur DKI jakarta. KH Fachrurozi Ishaq mengkalim dirinya sebagai gubernur dan sah karena didukung oleh 40 ribu rakyat yang hadir saat demonstrasi di bundaran HI. Hal ini sebuah keanehan dan sejarah baru bagi dunia politik di Indonesia. Seseorang mengaku dirinya gubernur tanpa mekanisme pemilu.
            Tidak hanya di bidang politik di bidang pendidikan pun terjadi dualism, setelah mendikbud melakukan penghentian kurikulum 2013 pada 5 desember 2014. Mendikbud menginstruksikan untuk sekolah yang sudah 3 semester menggunakan kurikulum 2013 untuk tetap melanjutkan, sedangkan yang baru menerapkan kurikulum 2013 selama 1 semester diminta kembali ke KTSP. Sehingga pada semester 2 mendatang pendidikan di Indonesia menjalankan 2 kurikulum sekaligus KTSP dan Kurikulum 2013

             Dahulu PSSI sebagai induk organisasi sepak bola Indonesia mengalami dualisme hasilnya kompetisi sepak bola nasional terpecah dua ISL dan IPL dampaknya prestasi timnas kita merosot dan para pemain menjadi korban, lalu dengan adanya dualisme pemerintahan/kebijakan  siapakah yang dirugikan ? lupakah kita dengan semboyan bhineka Tunggal Ika.

yulhan

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

2 comments:

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net