surplus produsen dan surplus konsumen

20:51:00 1 Comments

Surplus konsumen adalah perbedaan antara kemauan konsumen membayar untuk suatu barang (willingness to pay)  dengan harga yang sebenarnya. Untuk sebuah buku teks, seorang konsumen konsumen tertentu bersedia bersedia membeli dengan dengan harga 100.000  per buah sedangkan harga di pasar adalah 50.000 per buah. Jika konsumen tersebut membeli buku teks dengan harga 50.000 per buah, maka dia menikmati surplus konsumen sebesar 50.000. orang yang bersedia membeli buku teks seharga 200.000 per buah akan menikmati surplus konsumen yang lebih tinggi lagi.
v  Surplus konsumen : willingness to pay – price
v  50.000                   : 100.000 – 50.000
v  150.000 :200.000 – 50.000
Willingness to pay seorang terhadap sebuah barang berkorelasi kuat dengan tingkat wealth-nya. Semakin tinggi pendapatan seorang (cateris paribus) semakin tinggi willingness to pay-nya terhadap suatu barang. Seorang yang keinginnya “kegirangan” karena membeli sebuah produk yang murah mengindikasikan besarnya surplus konsumen
Kurva permintaan mencerminkan willingness to pay konsumen terhadap suatu barang. Dan, secara grafis harga terbentuk dari perpotongan antara kurva permintaan dengan kurva penawaran, maka surplus konsumen bisa diukur dengan luasan area di bawah kurva permintaan dan diatas diatas harga yang horizontal


 Tingkat kesejahteraan produsen di ukur dengan surplus produsen. Produsen tentu saja akan lebih senang jika harga produknya tinggi. Oleh karena itu, surplus produsen di definiskan selisih harga produk di pasar dengan willingness to sell produsen untuk produknya. Willingness to sell produsen untuk suatu barang dicerminkan dengan kurva supply-nya . secara grafis, surplus produsen diukur dengan dengan luas area sebesar p2ep*. Bagi seorang produsen, untuk sebuah barang, semakin rendah willingness to sellnya (semakin efisien) semakin besar surplus produsen.
Untuk mengevaluasi total kesejahteraan pelaku ekonomi, yaitu konsumen dan produsen, digunakan suatu ukuran surplus total yaitu penjumlahan dari surplus konsumen dan surplus produsen. Jika harga turun, surplus konsumen bertambah, tapi surplus produsen berkurang. Sebaliknya jika harga naik, surplus, surplus konsumen berkurang, tetapi surplus produsen bertambah. Jadi secara umum perubahan harga merupakan instrument untuk mentransfer kesejahteraan dari konsumen ke produsen atau sebaliknya. Jika harga naik, maka akan terjadi transfer surplus dari konsumen ke produsen . sebaliknya jika harga turun akan terjadi transfer kesejahteraan dari produsen ke konsumen .

Secara umum jarang penurunan surplus pelaku ekonomi yang satu karena perubahan harga sama dengan pertambahan surplusnya pelaku ekonomi lainnya. Dalam transfer surplus, prosesnya tidak merupakan zero sum game. Artinya jika konsumen kehilangan surplus sebesar satu satuam, produsen tidak mendapatak sebesar satu satuan, tetapi kurang dari satu. Dalam kasus transfer surplus aka nada surplus yang hilang dari sistem. Jumlah surplus yang hilang dalam proses transfer surplus dari konsumen ke produsen atau sebaliknya di sebut deadweight loss. Secara standar deadwight loss adalah bagian dari penurunan surplus konsumen yang tidak ditangkap oleh produsen sebagai surplus produsen ataupun pemerintah sebagai pendapatan tariff

yulhan

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

1 comment:

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net