lesunya perekonomian diawal pemerintahan jokowi
Salah satu indikator kemajuan pembangunan adalah
pertumbuhan ekonomi, indikator ini pada dasarnya mengukur kemampuan suatu
negara untuk memperbesar outputnya dalam laju yang lebih cepat daripada tingkat
pertumbuhan penduduknya
Pertumbuhan ekonomi juga diartikan secara
sederhana sebagai kenaikan output total (PDB) dalam jangka panjang tanpa
memandang apakah kenaikan itu lebih kecil atau lebih besar dari laju pertumbuhan
penduduk atau apakah diikuti oleh pertumbuhan struktur perekonomian atau tidak
Kuartal 1 2015 pertumbuhan ekonomi Indonesia
sebesar 4.71%. angka tersebut merupakan yang terendah sejak 2002. Melemahnya
pertumbuhan ekonomi pada kuartal 1 2015 disebabkan oleh faktor internal :
penyerapan belanja pemerintah kurang optimal, penurunan konsumsi lembaga
non-prifat, melemahnya sektor ekspor dan impor. Serta faktor internal :
melemahnya ekonomi global, penurunan harga minyak (liputan6.com)
Kaitan antara inflasi dan pertumbuhan ekonomi
adalah Apabila tingkat
inflasi tinggi akan menyebabkan melambatnya pertumbuhan ekonomi. Di sisi lain inflasi
april 2015 sebesar 6.79% jauh diatas
target inflasi BI 4% (+/- 1%)., sehingga tingginya inflasi 6.79%
turut mempengaruhi rendahnya pertumbuhan ekonomi pada kuartal I 2015, tingginya
inflasi disebabkan oleh berbagai faktor diantaranya fluktuasi harga BBM akibat
kebijakan subsidi tetap, hal inilah yang menyebabkan produsen dalam negeri
sulit untuk merencankan usaha, serta bagi konsumen naiknya harga kebutuhan
pokok menyebabkan berkurangnya daya beli sehingga kondisi yang demikian
menyebabkan lesunya perekonomian yang berakibat terhadap rendahnya pertumbuhan
ekonomi
Berdasarkan indikator diatas terlihat bahwa kesejahteraan
masyarakat berkurang. Konsep pembangunan yang ditawarkan jokowi adalah rencana-rencana
jangka panjang namun disisi lain dalam jangka pendek ini (6 bulan awal
pemerintahan jokowi) terlihat gejolak ekonomi yang cukup mengkahawatirkan maka
mustahil untuk mencapai target jangka panjang apabila target jangka pendek
tidak stabil. Oleh sebab itu pemerintah sebagai policy maker harus mengambil
tindakan untuk menstimulus kegiatan ekonomi seperti mengkaji ulang kebijakan
subsidi tetap yang lebih banyak mudharatnya, serta menstabilkan harga kebutuhan
pokok utamanya beras yang sempat melambung tinggi diawal tahun.
0 comments: