profil desa plosogedhe
Visi : Terwujudnya Desa Plosogede sebagai Desa yang mandiri berbasis
pertanian, untuk mencapai masyarakat yang sehat, cerdas dan lebih sejahtera
Misi :
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang akan dilakukan
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang mendukung
perekonomian desa, seperti jalan, jembatan serta infrastruktur strategis
lainnya.
2. Meningkatkan
pembangunan di bidang kesehatan untuk mendorong derajat kesehatan masyarakat
agar dapat bekerja lebih optimal dan memiliki harapan hidup yang lebih panjang.
3. Meningkatkan pembangunan di bidang pendidikan untuk
mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia agar memiliki kecerdasan dan
daya saing yang lebih baik.
4. Meningkatkan pembangunan ekonomi dengan mendorong semakin
tumbuh dan berkembangnya pembangunan di bidang pertanian dalam arti luas,
industri, perdagangan dan pariwisata.
5. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good
governance) berdasarkan demokratisasi, transparansi, penegakan hukum,
berkeadilan, kesetaraan gender dan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
6. Mengupayakan
pelestarian sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dan pemerataan
pembangunan guna meningkatkan perekonomian.
SEJARAH
DESA PLOSOGEDE
Belum diketahui
secara pasti tentang awal mula sejarah keberadaan Desa Plosogede, tetapi
menurut cerita yang digali dari berbagai sumber dan sesepuh masyarakat bahwa
Desa Plosogede sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, ini dibuktikan oleh
beberapa bangunan tiang jembatan yang dulunya adalah jalan lori/kereta api
pengangkut hasil bumi/hasil perkebunan. Sampai sekarang bangunan tersebut masih
ada tetapi tidak difungsikan oleh masyarakat.
Bukti lainnya adalah tokoh/pimpinan desa pada saat itu adalah seseorang
yang bergelar „Ndoro Denmas“, dia sebenarnya seorang keturunan jawa tetapi
mendapat kepercayaan daripemerintah kolonial belanda untuk memegang kuasa di wilayah tersebut. Menurut
cerita, pada waktu itu Ndoro Denmas bertempat tinggal di Dusun Druju Tegal.
Setelah terjadi perkembangan zaman seseorang orang yang dijadikan tokoh
tersebut konon meninggalkan wilayah ini dan pergi ke tanah Sumatera.
Nama Plosogede mulai dikenal
sejak masa pemerintahan seseorang yang tidak diketahui namanya secara jelas,
beliau tinggal di Dusun Ploso Wetan. Masa pemerintahannyapun tidak diketahui
dari tahun berapa sampai berapa. Akan tetapi beliau dikenal sebagai orang yang
kaya harta benda dan tanah.
Sedangkan kata „Plosogede“
berasal dari kata „Kemploso“ dan „Gede“.
Kemploso artinya keras (atos – jawa) dan Gede artinya besar. Jadi secara
harfiah artinya besar dan keras.
Nama itu diambil dari keadaan
alam yang mana dahulu di Sungai Ingas terdapat batu besar dan
karakteristiknya sangat keras. Tidak ada
yang berani mengutak utik batu tersebut.
Karena sifat kekhasan batu tersebut maka diabadikan untuk dijadikan nama wilayah
desa menjadi Plosogede dan sampai sekarang masih tetap dipakai sebagai nama
wilayah desa dan secara administrasi masuk dalam wilayah Kabupaten Magelang.
SEJARAH
PEMBANGUNAN
Sejarah Pembangunan Desa Plosogede berjalan seiring dengan sejarah
pemerintahan Desa Plosogede yang dalam hal ini adalah Prestasi Pembangunan para
Kepala Desa dari masa awal Pemerintahan Desa Plosogede sampai dengan
pemerintahan saat ini. Secara garis besar sejarah pembangunan Desa Plosogede
adalah sebagai berikut :
1.
Masa Pemerintahan H. Ahmad Dusun Karang Sanggrahan (Tahun 1938 - 1949).
(Hasil
pembangunan belum terdata).
2.
Masa Pemerintahan Ali Pawiro Dusun Ganjuran (Tahun 1949 - 1953).
(Hasil pembangunan belum
terdata).
3.
Masa Pemerintahan R.
Parto Didjojo Dusun Dongkelan (Tahun 1953 - 1961).
(Hasil pembangunan belum
terdata).
4.
Masa Pemerintahan R. Hadi
Soeprapto Dusun Dongkelan (Tahun 1961 - 1975).
Hasil pembangunan yang terdata adalah
antara lain :
a.
Jembatan Ploso Wetan.
b.
Jembatan Ploso Kidul.
c.
Jembatan Kedung Gupit.
d.
Pasar Trayem.
e.
Jembatan Kali Ingas
5. Masa pemerintahan Bapak Soepangkat Dusun Druju Tegal ( Tahun 1975 - 1989
).
Pembangunan dalam Skala besar yang dapat dicapai antara lain:
a. Gedung Balai Desa Plosogede.
b. Bendung Jambu II Ploso Kidul.
c. Gedung Sekolah SD, MI dan MTs Ma’arif.
d. Bendung Sumber Agung Gatak.
e. Jalan tembus Ngemplak Desa Plosogede – Baturono ( Salam ).
f. Jembatan Druju Kalong (ABRI Masuk Desa).
6. Masa
Pemerintahan Bapak R. Hartono Periode I
Dusun Dongkelan ( Tahun 1989 - 1997).
Pembangunan dalam skala besar yang dapat dicapai antara lain :
a. Pembangunan SMA N I Ngluwar.
b. Pustskesmas Pembantu.
c. Listrik masuk desa.
d. Pengerasan jalan Dusun Ganjuran.
e. Rehab Jembatan Druju Kalong.
f. Pengaspalan jalan Dusun Dongkelan
Plosogede – Karang Talun.
g. Rehab Bendung Jambu I.
h. Rehab Bendung Al Barokah Dusun
Ngemplak.
7. Masa Pemerintahan Bapak R.
Hartono Periode II Dusun Dongkelan ( Tahun
1998 - 2007).
Pembangunan dalam skala besar yang
dapat dicapai antara lain :
a. Rehab Jembatan Ploso Wetan.
b. Rehab Bendung Ploso Wetan.
c. Pengerasan jalan Dusun Ploso Kidul –
Dusun Ganjuran ( TMMD ).
d. Pendopo Balai Desa Plosogede.
e. Pavingisasi Jalan Balai Desa.
8.
Masa pemerintahan Ibu. Salamah Dusun Ganjuran ( Tahun 2007- 2013).
Pembangunan dalam Skala besar yang
dapat dicapai antara lain:
a. Pengerasan dan betonisasi jalan Dusun
Ngemplak.
b. Pengerasan dan betonisasi jalan Dusun
Ganjuran.
c. Pengerasan dan betonisasi jalan Dusun
Ploso Wetan.
d. Pengaspalan jalan Dusun Ploso Kidul –
Dusun Ganjuran.
e. Pengaspalan jalan Dusun Ploso Kulon –
Dusun Gatak.
f. Rehab jembatan Druju Kalong.
g. Pengerasan dan betonisasi jalan Dusun Ploso Kulon.
h. Pembangunan Bendung Sumber Agung Dusun Gatak.
i. Rehab Bendung Bulu Dusun Druju Kidul.
j. Pengerasan dan pengaspalan jalan Dusun Dongkelan.
k. Pengerasan dan betonisasi jalan Dusun Kalipeh.
l. Talud saluran pengairan Dusun Gatak.
m. Saluran pengairan Dusun Druju Kidul.
n. Pengerasan dan betonisasi jalan Gatak.
o. Gorong – gorong dan talud jalan Dusun Ploso Kidul.
1. Masa pemerintahan Ibu. Salamah Dusun Ganjuran ( Tahun
2013- 2015 ).
Pembangunan dalam Skala besar yang dapat dicapai
antara lain:
a. Rehab jembatan Druju Kalong (BNPB Th. 2013).
b. Pengaspalan
jalan poros desa ruas Dusun Karang Sanggrahan – Dusun Gatak.
c. Rehab jembatan
Kedung Gupit (Rekompak Th. 2013).
d. Beton jalan
poros desa ruas Dusun Karang Sanggrahan.
e. Saluran Air
Bersih Dusun Druju Tegal.
f. Rumah
Produksi.
Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1 Kondisi Umum Desa
Desa
Plosogede Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang secarageografis terletak di 7º 28,15″
sampai
dengan 7º 28,45″ LS dan 110º 13.15″.4 sampai dengan 110º 17.41″.4 BT. Secara
topografi Desa Plosogede termasuk dalam kategori Daerah dataran rendah dengan
ketinggian ± 202 meter dari
permukaan laut (mdpl).
Adapun
batas-batas wilayah Desa Plosogede Kecamatan NgluwarKabupaten Magelang adalah
sebagai berikut:
b. Sebelah
Timur : Desa Jamus Kauman, Desa
Karang Talun Kec. Ngluwar.
c. Sebelah
Selatan : Kali Progo, Desa Banjaroyo
Kalibawang Daerah
Istimewa Yogyakarta.
d. Sebelah
Barat : Kali Putih, Desa Blongkeng Kec. Ngluwar.
Kependudukan
Penduduk usia kerja adalah penduduk
usia 15 tahun keatas. Jenis pekerjaan di Desa Plosogede pada tahun 2012 sampai
dengan tahun 2014 dominan pada jenis mata pencaharian pertanian sebagaimana
tabel berikut ini :
Sumber
Data : Sekretariat Desa Plosogede Tahun 201
Jumlah
Penduduk per Dusun
Jumlah Penduduk terbanyak dari tahun 2011 sampai dengan tahun
2014 berada di Dusun Karang Sanggrahan, sedangkan Dusun yang berpenduduk rendah
terdapat di Dusun Ngemplak. Lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut :
Sumber Data : Sekretariat Desa
Plosogede Tahun 2015
Aspek Pendidikan
Angka
Partisipasi Sekolah
Peningkatan kualitas hidup manusia di
bidang pendidikan sebagai salah satu indikator pertama IPM. Berdasarkan data tingkat
pendidikan di Desa Plosogede tahun 2011-2014, terbanyak pada tamatan SD atau sederajat kemudian
secara berurutan tidak atau belum pernah
sekolah serta tidak atau belum tamat SD, SLTP atau sederajat, tamatan SLTA
atau sederajat, dan terakhir Akademi/diploma, S1 dan S2.
2.2.2. Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi
Murni (APM)
APK (Angka Partisipasi Kasar) SD
merupakan angka hasil pembagian antara jumlah siswa usia 7-12 tahun di jenjang SD atau sederajat
dengan jumlah penduduk kelompok usia sekolah. APM (Angka Partisipasi Murni) SD
merupakan angka hasil pembagian antara jumlah siswa usia 7-12 tahun di jenjang
SD atau sederajat dengan jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun.
APK
(Angka Partisipasi Kasar) SLTP merupakan angka hasil pembagian antara jumlah
siswa usia 12-14 tahun di jenjang SLTP atau sederajat dengan jumlah penduduk
kelompok usia sekolah. APM (Angka Partisipasi Murni) SLTP merupakan angka hasil
pembagian antara jumlah siswa usia 12-14 tahun di jenjang SLTP atau sederajat
dengan jumlah penduduk kelompok usia 12-14 tahun. APM SLTP mengalami
peningkatan. Gejala ini menunjukkan bahwa pelajar lulusan SD banyak yang
melanjutkan ke tingkat SLTP. APK (Angka Partisipasi Kasar) SMA merupakan angka
hasil pembagian antara jumlah siswa usia 16-18 tahun di jenjang SMA/MA/SMK/Paket
C atau sederajat dengan jumlah penduduk kelompok usia sekolah. APM (Angka
Partisipasi Murni) SMA merupakan angka hasil pembagian antara jumlah siswa usia
16-18 tahun di jenjang SMA/MA/SMK/Paket C atau sederajat dengan jumlah penduduk
kelompok usia 16-18 tahun. APM SMA juga mengalami peningkatan. Gejala ini
menunjukkan bahwa pelajar lulusan SLTP banyak yang melanjutkan ke tingkat
SMA/MA/SMK/Paket C.
0 comments: