profil desa plosogedhe

09:44:00 0 Comments

Visi : Terwujudnya Desa Plosogede sebagai Desa yang mandiri berbasis pertanian, untuk mencapai masyarakat yang sehat, cerdas dan lebih sejahtera
Misi :
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka misi yang akan dilakukan adalah sebagai berikut :
1. Meningkatkan pembangunan infrastruktur yang mendukung perekonomian desa, seperti jalan, jembatan serta infrastruktur strategis lainnya.
2. Meningkatkan pembangunan di bidang kesehatan untuk mendorong derajat kesehatan masyarakat agar dapat bekerja lebih optimal dan memiliki harapan hidup yang lebih panjang.
3. Meningkatkan pembangunan di bidang pendidikan untuk mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia agar memiliki kecerdasan dan daya saing yang lebih baik.
4. Meningkatkan pembangunan ekonomi dengan mendorong semakin tumbuh dan berkembangnya pembangunan di bidang pertanian dalam arti luas, industri, perdagangan dan pariwisata.
5. Menciptakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance) berdasarkan demokratisasi, transparansi, penegakan hukum, berkeadilan, kesetaraan gender dan mengutamakan pelayanan kepada masyarakat.
6. Mengupayakan pelestarian sumber daya alam untuk memenuhi kebutuhan dan pemerataan pembangunan guna meningkatkan perekonomian.




SEJARAH DESA PLOSOGEDE

Belum diketahui secara pasti tentang awal mula sejarah keberadaan Desa Plosogede, tetapi menurut cerita yang digali dari berbagai sumber dan sesepuh masyarakat bahwa Desa Plosogede sudah ada sejak zaman penjajahan Belanda, ini dibuktikan oleh beberapa bangunan tiang jembatan yang dulunya adalah jalan lori/kereta api pengangkut hasil bumi/hasil perkebunan. Sampai sekarang bangunan tersebut masih ada tetapi tidak difungsikan oleh masyarakat.  Bukti lainnya adalah tokoh/pimpinan desa pada saat itu adalah seseorang yang bergelar „Ndoro Denmas“, dia sebenarnya seorang keturunan jawa tetapi mendapat kepercayaan daripemerintah kolonial belanda untuk memegang kuasa di wilayah tersebut. Menurut cerita, pada waktu itu Ndoro Denmas bertempat tinggal di Dusun Druju Tegal. Setelah terjadi perkembangan zaman seseorang orang yang dijadikan tokoh tersebut konon meninggalkan wilayah ini dan pergi ke tanah Sumatera.
Nama Plosogede mulai dikenal sejak masa pemerintahan seseorang yang tidak diketahui namanya secara jelas, beliau tinggal di Dusun Ploso Wetan. Masa pemerintahannyapun tidak diketahui dari tahun berapa sampai berapa. Akan tetapi beliau dikenal sebagai orang yang kaya harta benda dan tanah.
Sedangkan kata „Plosogede“ berasal  dari kata „Kemploso“ dan „Gede“. Kemploso artinya keras (atos – jawa) dan Gede artinya besar. Jadi secara harfiah artinya besar dan keras.
Nama itu diambil dari keadaan alam yang mana dahulu di Sungai Ingas terdapat batu besar dan karakteristiknya  sangat keras. Tidak ada yang berani mengutak utik batu tersebut.
 Karena sifat kekhasan batu tersebut  maka diabadikan untuk dijadikan nama wilayah desa menjadi Plosogede dan sampai sekarang masih tetap dipakai sebagai nama wilayah desa dan secara administrasi masuk dalam wilayah Kabupaten Magelang.

SEJARAH PEMBANGUNAN

Sejarah Pembangunan Desa Plosogede berjalan seiring dengan sejarah pemerintahan Desa Plosogede yang dalam hal ini adalah Prestasi Pembangunan para Kepala Desa dari masa awal Pemerintahan Desa Plosogede sampai dengan pemerintahan saat ini. Secara garis besar sejarah pembangunan Desa Plosogede adalah sebagai berikut :
1.     Masa Pemerintahan H. Ahmad Dusun Karang Sanggrahan (Tahun 1938 - 1949).
(Hasil pembangunan belum terdata).
2.    Masa Pemerintahan  Ali Pawiro Dusun Ganjuran (Tahun 1949 - 1953).
(Hasil pembangunan belum terdata).
3.    Masa Pemerintahan R. Parto Didjojo Dusun Dongkelan (Tahun 1953 - 1961).
(Hasil pembangunan belum terdata).
4.    Masa Pemerintahan R. Hadi Soeprapto Dusun Dongkelan (Tahun 1961 - 1975).
Hasil pembangunan yang terdata adalah antara lain :
a.    Jembatan Ploso Wetan.
b.    Jembatan Ploso Kidul.
c.     Jembatan Kedung Gupit.
d.    Pasar Trayem.
e.    Jembatan Kali Ingas

5.    Masa pemerintahan Bapak Soepangkat Dusun Druju Tegal ( Tahun 1975 - 1989 ).
Pembangunan dalam Skala besar yang dapat dicapai antara lain:
a.    Gedung Balai Desa Plosogede.
b.    Bendung Jambu II Ploso Kidul.
c.     Gedung Sekolah SD, MI dan MTs Ma’arif.
d.    Bendung Sumber Agung Gatak.
e.    Jalan tembus Ngemplak Desa Plosogede – Baturono ( Salam ).
f.      Jembatan Druju Kalong (ABRI Masuk Desa).

6.  Masa Pemerintahan  Bapak R. Hartono Periode I Dusun Dongkelan ( Tahun 1989 -  1997).
Pembangunan dalam skala besar yang dapat dicapai antara lain :
a.    Pembangunan SMA N I Ngluwar.
b.    Pustskesmas Pembantu.
c.     Listrik masuk desa.
d.    Pengerasan jalan Dusun Ganjuran.
e.    Rehab Jembatan Druju Kalong.
f.      Pengaspalan jalan Dusun Dongkelan Plosogede – Karang Talun.
g.    Rehab Bendung Jambu I.
h.    Rehab Bendung Al Barokah Dusun Ngemplak.

7.  Masa Pemerintahan Bapak R. Hartono Periode II Dusun Dongkelan ( Tahun  1998 - 2007).
Pembangunan dalam skala besar yang dapat dicapai antara lain :
a.    Rehab Jembatan Ploso Wetan.
b.    Rehab Bendung Ploso Wetan.
c.     Pengerasan jalan Dusun Ploso Kidul – Dusun Ganjuran ( TMMD ).
d.    Pendopo Balai Desa Plosogede.
e.    Pavingisasi Jalan Balai Desa.

8.   Masa pemerintahan Ibu. Salamah Dusun Ganjuran ( Tahun 2007- 2013).
Pembangunan dalam Skala besar yang dapat dicapai antara lain:
a.    Pengerasan dan betonisasi jalan Dusun Ngemplak.
b.    Pengerasan dan betonisasi jalan Dusun Ganjuran.
c.     Pengerasan dan betonisasi jalan Dusun Ploso Wetan.
d.    Pengaspalan jalan Dusun Ploso Kidul – Dusun Ganjuran.
e.    Pengaspalan jalan Dusun Ploso Kulon – Dusun Gatak.
f.      Rehab jembatan Druju Kalong.
g.    Pengerasan dan betonisasi jalan Dusun Ploso Kulon.
h.    Pembangunan Bendung Sumber Agung Dusun Gatak.
i.      Rehab Bendung Bulu Dusun Druju Kidul.
j.      Pengerasan dan pengaspalan jalan Dusun Dongkelan.
k.     Pengerasan dan betonisasi jalan Dusun Kalipeh.
l.      Talud saluran pengairan Dusun Gatak.
m.   Saluran pengairan Dusun Druju Kidul.
n.    Pengerasan dan betonisasi jalan Gatak.
o.    Gorong – gorong dan talud jalan Dusun Ploso Kidul.
1.     Masa pemerintahan Ibu. Salamah Dusun Ganjuran ( Tahun 2013- 2015 ).
Pembangunan dalam Skala besar yang dapat dicapai antara lain:
a.    Rehab jembatan Druju Kalong  (BNPB Th. 2013).
b.   Pengaspalan jalan poros desa ruas Dusun Karang Sanggrahan – Dusun Gatak.
c.    Rehab jembatan Kedung Gupit (Rekompak Th. 2013).
d.   Beton jalan poros desa ruas Dusun Karang Sanggrahan.
e.   Saluran Air Bersih Dusun Druju Tegal.
f.     Rumah Produksi.


Aspek Geografi dan Demografi
2.1.1 Kondisi Umum Desa
Desa Plosogede Kecamatan Ngluwar Kabupaten Magelang secarageografis terletak di         7º 28,15 sampai dengan 7º 28,45 LS dan 110º 13.15.4 sampai dengan 110º 17.41.4 BT. Secara topografi Desa Plosogede termasuk dalam kategori Daerah dataran rendah dengan ketinggian ± 202 meter dari permukaan laut (mdpl).
Adapun batas-batas wilayah Desa Plosogede Kecamatan NgluwarKabupaten Magelang adalah sebagai berikut:
a. Sebelah Utara       : Desa Sirahan Kec. Salam.                               
b. Sebelah Timur       : Desa Jamus Kauman, Desa Karang Talun Kec. Ngluwar.           
c. Sebelah Selatan     : Kali Progo, Desa Banjaroyo Kalibawang Daerah Istimewa Yogyakarta.
d. Sebelah Barat       : Kali Putih, Desa Blongkeng Kec. Ngluwar.


Kependudukan
Penduduk usia kerja adalah penduduk usia 15 tahun keatas. Jenis pekerjaan di Desa Plosogede pada tahun 2012 sampai dengan tahun 2014 dominan pada jenis mata pencaharian pertanian sebagaimana tabel berikut ini :




Sumber Data : Sekretariat Desa Plosogede Tahun 201
Jumlah Penduduk per Dusun
Jumlah Penduduk terbanyak dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2014 berada di Dusun Karang Sanggrahan, sedangkan Dusun yang berpenduduk rendah terdapat di Dusun Ngemplak. Lebih jelasnya dapat dilihat dalam tabel berikut :



Sumber Data : Sekretariat Desa Plosogede Tahun 2015

Aspek Pendidikan
Angka Partisipasi Sekolah
Peningkatan kualitas hidup manusia di bidang pendidikan sebagai salah satu indikator pertama IPM. Berdasarkan data tingkat pendidikan di Desa Plosogede tahun 2011-2014, terbanyak pada tamatan SD atau sederajat kemudian secara berurutan tidak atau belum pernah sekolah serta tidak atau belum tamat SD, SLTP atau sederajat, tamatan SLTA atau sederajat, dan terakhir Akademi/diploma, S1 dan S2.

2.2.2. Angka Partisipasi Kasar (APK) dan Angka Partisipasi Murni (APM)
APK (Angka Partisipasi Kasar) SD merupakan angka hasil pembagian antara jumlah siswa usia    7-12 tahun di jenjang SD atau sederajat dengan jumlah penduduk kelompok usia sekolah. APM (Angka Partisipasi Murni) SD merupakan angka hasil pembagian antara jumlah siswa usia 7-12 tahun di jenjang SD atau sederajat dengan jumlah penduduk kelompok usia 7-12 tahun.
APK (Angka Partisipasi Kasar) SLTP merupakan angka hasil pembagian antara jumlah siswa usia 12-14 tahun di jenjang SLTP atau sederajat dengan jumlah penduduk kelompok usia sekolah. APM (Angka Partisipasi Murni) SLTP merupakan angka hasil pembagian antara jumlah siswa usia 12-14 tahun di jenjang SLTP atau sederajat dengan jumlah penduduk kelompok usia 12-14 tahun. APM SLTP mengalami peningkatan. Gejala ini menunjukkan bahwa pelajar lulusan SD banyak yang melanjutkan ke tingkat SLTP. APK (Angka Partisipasi Kasar) SMA merupakan angka hasil pembagian antara jumlah siswa usia 16-18 tahun di jenjang SMA/MA/SMK/Paket C atau sederajat dengan jumlah penduduk kelompok usia sekolah. APM (Angka Partisipasi Murni) SMA merupakan angka hasil pembagian antara jumlah siswa usia 16-18 tahun di jenjang SMA/MA/SMK/Paket C atau sederajat dengan jumlah penduduk kelompok usia 16-18 tahun. APM SMA juga mengalami peningkatan. Gejala ini menunjukkan bahwa pelajar lulusan SLTP banyak yang melanjutkan ke tingkat SMA/MA/SMK/Paket C.




yulhan

Some say he’s half man half fish, others say he’s more of a seventy/thirty split. Either way he’s a fishy bastard.

0 comments:

www.ayeey.com www.resepkuekeringku.com www.desainrumahnya.com www.yayasanbabysitterku.com www.luvne.com www.cicicookies.com www.tipscantiknya.com www.mbepp.com www.kumpulanrumusnya.com www.trikcantik.net