mencontoh teladan Sri Sultan HB IX
Tulisan ini saya buat setelah saya membaca harian kedaulatan rakyat di dalam Koran tersebut terdapat tulisan “Alkisah, suatu hari pada tahun 1949 sepulang dari kinarejo(Pakem), saat melintas di jalan Kaliurang mengendarai sendiri mobil jeep Landrover, HB IX diberhentikan oleh mbok bakul (perempuan dagang) yang akan ke pasar Kranggan Yogyakarta. Beliau pun menghentikan mobilnya dan membantu mbok bakul menaikan barang-barang dagannya ke dalam mobil. Lalu meluncur menuju pasar Kranggan yang berlokasi di sebelah utara Tugu. Sampai tujuan, beliau ikut menurunkan barang-barang dagangan mbok bakul itu. Saat mbok bakul mau membayar biaya transportasi, beliau menolak dengan halus lalu pergi. Mbok bakul yang tidak tahu yang mengantarnya adalah Sultan HB IX terheran-heran sembari bergunam mengapa orang itu tidak mau dibayar. Kebetulan tak jauh dari mbok bakul ada seorang polisi yang tahu orang yang baru mengantar mbok bakul itu tidak lain Ngarso Dalem, Sultan HB IX sang polisi pun kemudian memberitahunya kepada mbok bakul bahwa orang yang tadi mengantarnya adalah Sri Sultan HB IX. Mendengar itu mbok bakul pingsan”.
Kisah tersebut menunjukan betapa dekat Sultan HB IX dengan rakyat, berbeda dengan pemimpin yang memimpin Negara ini pada jaman sekarang lihatlah presiden kita sekarang, saya tidak pernah melihat beliau berkontak langsung dengan rakyat, dia hanya menyampaikan pesan-pesannya lewat juru bicara atau hanya pidato di Istana Negara, ketika kampanye dia berkontak langsung dengan rakyatnya. Agar dapat dipilih.
Saya mohon kepada pemimpin-pemimpin dimasa mendatang dapat meniru bahkan melebihi jiwa empati/merakyat Sri Sultan HB IX jangan hanya ketika kampanye thok berempati kepada rakyat sesudah jadi pemimpin lupa, saya tidak suka melihat orang miskin digunakan sebagai alat kampanye.
Yulhan Rinto Prabowo. 13-4-2012
0 comments: