indikator pembangunan ekonomi
Pembangunan ekonomi adalah upaya meningkatkan kesejahteraan
eknomi berskala besar, yaitu skala sebuah Negara, karena skala yang besar
itulah untuk mengevaluasi sejauh mana keberhasilan sebuah pembangunan bukanlah
hal yang mudah. Karena variable yang diamati adalah kesejahteraan yang variable
tersebut bersifat kualitatif.
Indicator-indikator pembangunan eknomi diantaranya :
a.
Pertumbuhan GNP sebagai indicator pembangunan
ekonomi
Pada tahun-tahun pertama setelah perang
dunia II, pembangunan eknomi didefinisikan sebagai berubahnya GNP dari keadaaan
statis untuk waktu yang lama, kemudian tumbuh 5 sampai 7 persen per tahun
(Todaro buku 1, hal 16). Akan tetapi indicator GNP sebagai sebagai keberhasilan
pembangunan ekonomi memiliki kelemahan, sebab meskipun pertumbuhan GNP sudah
berlangsung dengan tingkat yang tinggi dalam kurun waktu yang cukup lama namun
masih banyak penduduk yang hidup dibawah garis kemiskinan dan masih banyak yang
belum mendapat lapangan kerja (menganggur). Hal ini terjadi karena pertumbuhan
GNP yang tinggi jugha di ikuti pertumbuhan penduduk yang tinggi sehingga tidak
menjamin kesejahteraan,oleh sebab itu muncul indicator yang lebih sering
digunakan yaitu GNP perkapita : GNP dibagi dengan jumlah penduduk
b.
Pertumbuhan GNP perkapita sebagai indikator
pembangunan
GNP perkapita adalah indicator pembangunan
yang paling yang paling mendasar dan masih digunakan hingga sekarang, GNP
perkapita memiliki keunggulan diantaranya : pertama GNP perkapita mudah
dihitung setiap Negara memiliki data
tentang GNP dan jumlah penduduk sehingga GNP perkapita semua Negara dapat di
hitung, kedua GNP perkapita cukup mewakili hakikat utama pembangunan yaitu
kesejahteraan dan penghilangan kemiskinan (jika asumsi dasar distribusi
pendapatan terpenuhi ). Disamping memiliki berbagai kelebihan juga memiliki
berbagai kekurangan diantaranya
1.
GNP dinyatakan terlalu rendah LDCs (less
development countries ), hal ini dikarenakan barang dan jasa di LDCs diproduksi
dirumah tangga terutama untuk keperluan anngota keluarga sendiri, bukan untuk
dijual di pasar (subsisten) . kebanyakan aktivitas pertanian maupun perikanan
dll hanya dianggap sebagai bagian integral dari kehidupan keluarga dan desa
bukan sebagai sebuah transaksi ekonomi. Sebagai contoh kegiatan ibu rumah
tangga mencuci dan mengurus rumah tangga tidak bisa diukur sebagai GNP di Negara
berkembang namun hal tersebut di Negara maju dianggap sebagai komponen dari GNP
di Negara kaya
2.
GNP dinayatakan terlalu tinggi di Negara maju,
karena sejumlah item yang dimasukan dalam pendpatan nasional adalah barang
antara yang dianggap sebagai barang produksi. Misalnya seorang pebisnis di Negara
maju mengeluarkan biaya hotel yang mahal, hal tersebut dihitung sebagai biaya
produksi yang akhirnya meningkatkan harga produk serta berdampak meningkatnya
GNP
3.
Tingkat kurs yang digunakan untuk mengkonversi
GNP dalam satuan mata uang local ke GNP dalam satuan US$ didasarkan pada harga relative
dari barang-barang yang diperdagangkan secara intrnasional (tidak pada daya
beli ) dengan mekanisme ini, GNP Negara berkembang tampak lebih kecil. Selain itu
barang di Negara berkembang berharga murah, padat tenaga kerja, tidak
terstandarisasi dan tidak memiliki pengaruh terhdap tingkat kurs. Karena mereka
tidak diperdagangkan. Sebagai contoh guru di Negara berkembang tentu memiliki
gaji lebih rendah daripada di Amerika Serikat namun belum tentu guru di Negara berkembang
tidak sejahtera, jika kita berasumsi lebih sederhana gaji pegawai kontruksi
bangunan di kota tentu lebih besar daripada di desa namun belum tentu pegawai
di kota lebih sejahtera
4.
GNP terlalu rendah di Negara berkembang
disebabkan oleh harga mata uang asing dinilai terlalu tinggi oleh berbagai hal
seperti kebijakan perdagangan luar negeri pemerintah, pembatasan dalam akses ke
mata asing atau subsidi ekspor, misalkan pada tahun 1993 untuk meningkatka
ekspor bank sentral india telah membakukan kurs pada tingkat Rs 50 =$1 (kurs
seharusnya RS 30 = 1$).jika gnp india adalah Rs 9.000 maka dalam satuan us$
dianggap $180 (9000 : 50) buan $300 (9000 ; 30)
Selain GNP masih terdapat berbagai indikator pembangunan
ekonomi seperti GNP perkapita dengan purchasing power parity (PPP), the
physical quality of life index (PQLI), the human development index (HDI),
pemenuhan kebutuhan pokok, indikator ekonomi bersih
0 comments: